Hewan mamalia yang satu ini kerap kali dijuluki
sebagai pengemban peran “hewan pemilik Sembilan nyawa”. Yup..! begitu kira-kira
anggapan masyarakat luas terhadap hewan yang terkadang diidentikkan dengan
hal-hal mistis ini. Tapi pada kenyatannya tidak demikian lho guys.. Sebutan itu
ternyata hanya sekedar “gelar” simple untuk hewan tersebut (busseet, kucing punya gelar coy ). Fakta apa sih yang menunjukkan bahwa kucing mempunyai sembilan
nyawa? Berikut penjelasan ilmiah mengenai kucing.
Kalian pasti pernah melihat seekor kucing yang jatuh
dari ketinggian kemudian bisa mendarat dengan mulus tanpa mengalami cedera
sedikitpun, bukan?. Sebenernya peristiwa ini terjadi karena kucing (dan
beberapa hewan lain) mempunyai sistem keseimbangan dan koordinasi yang luar
biasa. Sistem inilah yang membuat kucing ketika jatuh akan menyadari, dalam
posisi apa ia jatuh. Jika ia jatuh dalam posisi terlentang maka akan segera
memutar tubuhnya sehingga kakinya berada disebelah bawah dan kakinya bersiap
untuk mendarat. Tapi jika hal ini dialami oleh manusia pasti akan menyebabkan
patah tulang. Wah… kalau dipikir-pikir kucing itu hewan yang cukup cerdas ya. Setelah ia memutar kakinya ke bawah, ia segera meregangkan kakinya
sehingga udara dapat menahan jatuh tubuhnya. Dan saat bersentuhan dengan tanah
ia langsung menekukkan kakinya untuk mengurangi efek jatuhnya.
Pertanyaannya adalah, mengapa kucing dapat melakukan hal demikian yang kemampuannya tidak dimiliki oleh manusia dan hewan lain kebanyakan? Dikutip dari beberapa sumber, menjelaskan bahwa kucing memiliki alat keseimbangan yang sangat bagus pada telinga dalamnya. Hal ini membuat kucing dapat dengan cepat menentukan apa posisinya saat ia jatuh lalu segera memperbaiki tubuh, dan ketika kucing mendarat dengan kakinya, keempat kakinya menyerap berturan dan kaki kucing menekuk saat mendarat, jadi benturan saat ia jatuh tidak langsung menekan tulang-tulang yang dapat menyebabkan patah, justru menyebar ke otot dan sendi.
Tetapi fakta paling mengejutkan tentang kucing yang
jatuh adalah: kucing lebih memungkinkan selamat jika jatuh dari tempat tinggi
dibandingkan jatuh dari tempat rendah. Beberapa dokter hewan di New York
menemukan bahwa 10 persen dari pasien (kucing) mereka mati jika jatuh dari
lantai 2 sampai lantai 6 dari atas tanah. Tetapi hanya 5 persen yang mati jika
jatuh dari lantai 7 sampai 32. Mengapa demikian? Benda berelaksasi bertambah
saat jatuh. Semua benda yang jatuh berapapun massanya, akan mengalami
akselerasi atau percepatan 35,4 per jam setiap detik selama benda itu jatuh ke
arah bumi. Dimulai dengan 0 mil per jam maka dapat bergerak lebih dari 160 m
perjam. Dua buah benda akan mengenai tanah pada saat yang bersamaan apabila
tidak ada udara yang menyanggahnya. Dua benda tersebut adalah yang satu
bulu burung dan yang satu lemari es. Namun saat jatuh dengan jarak tertentu melewati
udara, maka benda tersebut akan mencapai apa yang para ilmuwan sebut yaitu “terminal
velocity” atau kecepatan akhir saat friksi (tahanan udara) memperlambat
kejatuhan. Sebesar apa melambatnya tergantung pada massa dan luas bidang benda.
Untuk selamat dari jatuh dibutuhkan massa yang lebih kecil dan luas benda yang
lebih besar.
Dalam hal ini seekor kucing dapat melayang ke arah bumi hanya secepat 95 km per jam. Kucing memiliki kelebihan lain yang tidak terduga, begitu kucing mencapai kecepatan akhir dan berhenti berakselerasi, kucing merasa lebih santai.Saat jatuh berjarak pendek, kecepatan akhir mungkin belum tercapai sampai tiba di tanah. Kareana saat kecepatan jatuh seekor kucing mencapai terminal velocity, disaat itulah kucing merasa paling rileks dan nyaman, maka ia mulai meregangkan kakinya seperti bajing loncat untuk mengurangi resiko cedera. Itulah sebabnya semakin tinggi jarak jatuh kucing ke bumi, semakin ada pula kesempatan untuk merasa rileks. Itu juga sebabnya jika jarak ketinggiannya semakin pendek, ia tidak sempat merasakan rileks.
Nah itu dia yang menyebabkan timbulnya mitos bahwa
seekor kucing memiliki sembilan nyawa. Sudah jelas kan temen-temen? Ok semoga
postingan ini bermanfaat ya. Terimakasih sudah mampir. Hihihi..
Salam blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar