Telusuri hari
Tibalah di titik ini, berapi-api
Aliran darah deras melaju
Semangatlah aku, punya banyak kawan baru
Telah lama ku tunggu, tanpa ku tahu
Dititik rawan inilah penentuan masa senjaku
Kadang lupa, bahwa ambisi bisa saja meracuni
Tak setiap teman mengajak pada kebaikan
Berdiri di masa transisi, labil tak percaya diri
Darah muda pun menyebar luas pada organ tubuh ini,
membawaku lemah jiwa
Disitulah pentingnya iman untuk membentengi,
dan temukan jati diri
Kadang gelap dan tak mampu
Hingga ku pandang arah yang salah itu seperti indah
Jika hasrat berkuasa, goyahlah aku
Jika terus ku tapaki arah itu, sesatlah aku
Benar adanya
"didikan" lah yang memanusiakan manusia
Ilmu yang baik tentang apapun itu,
adalah jendela dunia, memuliakan raga,
menguatkan jiwa, membersihkan hati dan pikiran,
membentuk pribadi yang berakhlaq dan berbudi pekerti
Meski terlalu banyak liku, perbekalan ini abadi sampai di alam baka
Tak mudah memang mengikuti kata hati
Ada-ada saja yang membuatku ingin mencicipi menyiakan waktu
Jika tak sadar muda akan berlalu, pasti terpaku, tak mau tahu
Namun yang menyayangiku tentulah membangunkan
dari keterpurukan, mencari terang di kegelapan.
Untuk ku ukir semua cerita bersama anak cucuku kelak
Aku telah tahu
Muda itu...
Bisa jadi belati yang menghabisi senjamu
Atau,
Jadi pelita yang mengantarkan ke pelataran senja yang tentram
Dan semua...
Tergantung pada pilihan yang akan dijalani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar